Sekilas tentang (Coba Gratis) Kumon
Disclaimer:
Tulisan ini hanya untuk berbagi pengalaman, bukan untuk niat lain.
Dulu banget, dosen Fisika di kampusku yang pegang S2 ITB, pernah berujar, "Anak saya sih gak perlu les yang bisa menghitung cepat. Toh kalau mau hitung ribuan kali ribuan atau pembagian yang sulit, ada kalkulator yang bisa melakukan tugasnya. Yang penting anak saya mengerti logika matematika."
Saya setuju dengan ujaran Pak dosen ini.
Sekitar 11-12 tahun kemudian, Oryza masuk TK. Berhubung semua teman-temannya di perum ini masuk kelas B, Ory pun yang tadinya sudah di kelas A pindah ke B.
Di kelas B ini ada les calistung di luar jam belajar, setiap Senin sampai Kamis. Alhamdulillah sekarang Ory sudah bisa baca, menulis dan menghitung penambahan-pengurangan.
Saat pulang sekolah TK, Oryza mendapat sebaran brosur Coba Gratis Kumon, lokasinya dekat, di tetangga komplek.
Ory membacanya dengan seksama. Dengan antusias tinggi dia ingin ikut coba gratis karena Aya sepupunya pun ikut Kumon. Saya bilang ke Ory kalau coba gratisnya boleh ikut tapi jangan minta daftar lesnya karena mahal. Ory nurut sih.
Kami pun menuju tempat lesnya. Disambut ramah oleh kakak pembimbing. Dijelaskan bahwa Kumon di sini ada 2 pelajaran yang diajarkan yaitu Matematika dan Bahasa Inggris. Saya memilihkan matematika untuk Ory karena kalau Bahasa Inggris belum perlu.
Kata kakak pembimbing, lesnya privat, perorangan. Ada 6 jilid untuk matematika. Jilid pertama 6A, kamudian naik ke 5A sampai 1A, masing-masing jilid tebalnya 2-3 cm. Materi dan modul yang diajarkan berasal dari Pusat Kumon, bukan buatan pembimbing di sini.
Pelajarannya mulai membuat garis tegak, datar dan miring (|, -, /), belajar menulis angka, menulis bilangan dari 1 sampai 500. Nah untuk penambahan, mulai dari penambahan 1 yaitu 1+1, 2+1 sampai 200+1. Lanjut ke penambahan 2 yaitu 1+2, 2+2 sampai 200+2. Naik ke penambahan 3, 4 dan seterusnya.
Wow
Menurut saya itu super duper lambat ya. Cara guru Ory menjelaskan penambahan dan pengurangan sangat mudah dan cepat dimengerti Ory.
Karena masih penasaran, Ory tetap mengikuti placement test. Dari waktu 10 menit yang disediakan, Ory bisa mengerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Hasilnya, Ory sudah di jilid 3A!
Coba gratis ini 4 kali pertemuan dalam 2 minggu, selalu ada PR di setiap pertemuan. Kalau anaknya tidak masuk, harus tukar PR ke kakak pembimbing.
Berdasarkan penjelasan detail tersebut, saya putuskan Ory tidak ambil coba gratisnya. Saya rasa les dengan gurunya sudah cukup.
Sekian sekilas pengalaman tentang coba gratis Kumon yang sempat Ory coba tesnya.
Saat pulang sekolah TK, Oryza mendapat sebaran brosur Coba Gratis Kumon, lokasinya dekat, di tetangga komplek.
Ory membacanya dengan seksama. Dengan antusias tinggi dia ingin ikut coba gratis karena Aya sepupunya pun ikut Kumon. Saya bilang ke Ory kalau coba gratisnya boleh ikut tapi jangan minta daftar lesnya karena mahal. Ory nurut sih.
Kami pun menuju tempat lesnya. Disambut ramah oleh kakak pembimbing. Dijelaskan bahwa Kumon di sini ada 2 pelajaran yang diajarkan yaitu Matematika dan Bahasa Inggris. Saya memilihkan matematika untuk Ory karena kalau Bahasa Inggris belum perlu.
Kata kakak pembimbing, lesnya privat, perorangan. Ada 6 jilid untuk matematika. Jilid pertama 6A, kamudian naik ke 5A sampai 1A, masing-masing jilid tebalnya 2-3 cm. Materi dan modul yang diajarkan berasal dari Pusat Kumon, bukan buatan pembimbing di sini.
Pelajarannya mulai membuat garis tegak, datar dan miring (|, -, /), belajar menulis angka, menulis bilangan dari 1 sampai 500. Nah untuk penambahan, mulai dari penambahan 1 yaitu 1+1, 2+1 sampai 200+1. Lanjut ke penambahan 2 yaitu 1+2, 2+2 sampai 200+2. Naik ke penambahan 3, 4 dan seterusnya.
Wow
Menurut saya itu super duper lambat ya. Cara guru Ory menjelaskan penambahan dan pengurangan sangat mudah dan cepat dimengerti Ory.
Karena masih penasaran, Ory tetap mengikuti placement test. Dari waktu 10 menit yang disediakan, Ory bisa mengerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Hasilnya, Ory sudah di jilid 3A!
Coba gratis ini 4 kali pertemuan dalam 2 minggu, selalu ada PR di setiap pertemuan. Kalau anaknya tidak masuk, harus tukar PR ke kakak pembimbing.
Berdasarkan penjelasan detail tersebut, saya putuskan Ory tidak ambil coba gratisnya. Saya rasa les dengan gurunya sudah cukup.
Sekian sekilas pengalaman tentang coba gratis Kumon yang sempat Ory coba tesnya.