Travel: Menikmati Perjalanan ke Puncak Permata di Waduk Jatigede
Waduk Jatigede terletak di Kabupaten Sumedang, mulai dibangun pada tahun 2008 dengan penuh kontroversi. Entah berapa puluh kampung adat yang digenangi air. Waduk ini selesai dibangin tahun 2015 dan mulai beroperasi dengan normal tahun 2017.
Sekarang selain berfungsi sebagai waduk, juga sebagai tempat wisata dengan pemandangan yang menyegarkan mata.
Arah
Jalan masuk menuju waduk ini terletak di pinggir jalan Bandung-Cirebon, tepatnya di desa Tolengas.
Kalau dari Jakarta bisa keluar di gerbang tol Kertajati, belok kanan ke arah Kadipaten lalu belok kanan lagi ke aah Bandung. Setelah lewat jembatan Cilutung, ada pertigaan dengam tulidan besar, ambil jalan ke kiri.
Kalau dari Bandung arah Cirebon, setelah jembatan Tomo belok kanan ke jalan itu.
Perjalanan
Sepanjang perjalanan menuju waduk Jatigede mata dimanjakan dengan pemandangan hijau. Ada sawah, kebun, hutan pinus, bukit dan lain-lain. Sesekali bertemu dengan perkampungan penduduk.
Baca juga: PANDUAN MPASI AWAL ala MAH ORY
Baca juga: PANDUAN MPASI AWAL ala MAH ORY
Jalannya bagus, hanya ada beberapa titik yang agak jelek. Kita juga bisa melihat ada beberapa tambang batu dan pasir di sisi sungai Cilutung.
Kurang dari tiga puluh menit, kita akan sampai di Jatigede. Tetapi bukan ambil jalan lurus sampai mentok ke gerbangnya, sebelumnya ada pertigaan berbentuk Y, ambil jalan yang kiri.
Puncak Permata
Hati-hati saat berkendara karena jalannya mulus, panjang, berkelok-kelok, naik-turun.
Di sebelah kanan pemandangan waduk yang cantik, nampak beberapa pulau mencuat. Di ujung tanjakan, tibalah kita di Puncak Permata.
Terdapat tanah datar yang cukup luas untuk parkir. Ada warung dan saung untuk foto-foto.
Sebetulnya bila perjalanan dilanjutkan ke arah Wado, kita mengitari waduk dan menikmati keindahannya dari berbagai sudut.
Pemkab Sumedang secara regular mengadakan acara bertema budaya, seperti Tari Umbul Kolosal pada Desember 2019 lalu. Nah, tertarik untuk mengunjunginya?
Puncak Permata
Hati-hati saat berkendara karena jalannya mulus, panjang, berkelok-kelok, naik-turun.
Di sebelah kanan pemandangan waduk yang cantik, nampak beberapa pulau mencuat. Di ujung tanjakan, tibalah kita di Puncak Permata.
Terdapat tanah datar yang cukup luas untuk parkir. Ada warung dan saung untuk foto-foto.
Sebetulnya bila perjalanan dilanjutkan ke arah Wado, kita mengitari waduk dan menikmati keindahannya dari berbagai sudut.
Pemkab Sumedang secara regular mengadakan acara bertema budaya, seperti Tari Umbul Kolosal pada Desember 2019 lalu. Nah, tertarik untuk mengunjunginya?
wah pemandangannya bagus sekali.. someday i will be there
Kuy kk kuy
Keren sekali kak viewnya, di belakannya ada waduk lagi. ini mirim danau sentarum di kalimantan barat
Wah saya belum pernah kesana π€© pengen deh
Viewnya bagus. Namun berhubung artikel ini ditulis 3 tahun lalu, kalau sekarang bagaimana ya bentuk rupanya? Menurut saya jika objek wisata ini dibuat semacam jembatan untuk bisa memperlihatkan view yang lebih dekat lagi dengan waduknya saya pikir akan lebih menarik perhatian.
Nah, saya juga belum kesana lagi kak π
ceirta perjlanan dan petualangannya menarik nih mbak.. semoga dilengkapi lagi dokumentasi visualnya supaya bisa mempermudah pengunjung blog menikmati ceirta yang disajikan,.. trims
Iya kak, next kalau saya ke sana lagi di-update fotonya