Makanan Ekstrim dari Hutan Desa Cipaku
Desa Cipaku terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Posisi desanya berada di balik hutan lindung, dari pinggir jalan Cirebon-Bandung, seberang Rumah Sakit Cideres ada jalan masuk ke arah selatan dengan hutan sebagai pintu masuknya, sekitar 100 meter dari pinggir jalan raya.
Kehidupan masyarakat Desa Cipaku akrab dengan pertanian dan hutan. Berbagai hasil bumi dibudidayakan di sini.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Kaldu Ceker
Memasuki musim penghujan, musim berkembangnya berbagai macam serangga, termasuk di antaranya kupu-kupu cantik bersayap kuning. Adapun larva kupu-kupu biasanya berada di pohon jati dalam hutan sekitar Cipaku.
Telur bermetamorfosis menjadi ulat kemudian kepompong dan bertransformasi menjadi kupu-kupu cantik. Warga Desa Cipaku biasanya mengumpulkan ulat pohon jati untuk dikonsumsi.
Warga Desa Cipaku menyebutnya Ungeuh.
Ulat ini memiliki nilai ekonomi yang lumayan. Dengan modal tenaga saja untuk mengumpulkannya, satu liter dihargai Rp 45 ribu.
Ulat ini memiliki nilai ekonomi yang lumayan. Dengan modal tenaga saja untuk mengumpulkannya, satu liter dihargai Rp 45 ribu.
Cara memasaknya pun cukup unik. Ulat diungkep dengan bumbu bawang merah, bawang putih, salam, sereh, lengkuas, asam jawa dan jahe. Ungkepan pertama dan kedua airnya dibuang, baru di ungkepan ketiga ditumis dengan minyak sayur.
Namun tidak semua orang bisa menikmati makanan ekstrim ini. Selain butuh keberanian, bagi yang memiliki riwayat alergi harus hati-hati, mulai dari gatal kemerahan hingga gidu bisa diakibatkan oleh makanan ini.
Kata para penggemarnya, tumis ulat pohon jati ini rasanya manis gurih lezat, penambah nafsu makan dan mengandung protein tinggi.
Koq "Kata para penggemarnya" sih?
Hehehe, saya sendiri tidak punya keberanian untuk mencobanya.
Tertarik untuk menikmatinya? Silakan kunjungi Desa Cipaku.