Tentang Produk, Brand dan Review
Beberapa hari ini di Instagram, Facebook dan Twitter sedang hangat membicarakan sebuah Brand yang membuat surat keberatan atas seorang youtuber untuk mereview produknya dengan kualitas video alakadarnya.
Sontak hal ini jadi perbincangan.
Banyak teman-teman reviewer, blogger, writer yang membicarakan hal ini. Bahkan brand kompetitor produk tersebut langsung membuat surat serupa namun dengan isi berbeda, justru mendorong para reviewer untuk mengulas produknya dengan jujur, apapun bentuknya.
Menyoal produk, brand dan review sebenarnya memiliki hubungan simbiosis mutualisme.
Saat sebuah brand diberi review jujur yang baik, itu akan meningkatkan penjualannya. Dan ketika review jujur itu menyatakan kekurangannya, hal itu akan menjadi koreksi untuk brand.
Sebagai beauty enthusiast dan beginner blogger yang masih harus banyak belajar, saya akan menyampaikan beberapa hal tentang mereview produk.
Cara mendapatkan produk
Untuk mereview sebuah produk, seorang reviewer bisa mendapatkan produk dar beberapa cara berikut:
1. Organik
Produk bisa didapatkan dari membeli sendiri atau diberi oleh seseorang.
2. Gift
Produk ini biasanya didapatkan secara gratis dari giveaway atau brand sengaja mengirimkan produk tersebut kepada reviewer.
3. Endorsed
Brand mengirimkan produk kepada reviewer untuk diulas, dengan statement of work (SOW) tertentu, mungkin hanya satu di sosial media saja atau bisa juga plus blog. Biasanya ada semacam punishment bila reviewer tidak memenuhi SOW yang diminta, misalnya berupa denda sesuai nilai produk.
Contoh review dari produk organik di sini.
Jenis review
Beberapa jenis review yang biasa ditulis oleh reviewer:
- Review jujur
Reviewer organik tentunya memiliki hak mutlak untuk menulis review jujur ini.
Beberapa brand yang memberi produk gift dan endorse pun berharap reviewer jujur, agar kelebihannya bisa menjadi nilai plus dalam marketing dan kekurangannya menjadi koreksi buat brand.
- Positive review
- Soft selling
Contoh review dengan soft selling di sini.
Etika review
Sebagai seorang reviewer dan beginner blogger, menurut saya ada mereview suatu produk, organik sekalipun, harus memiliki etika tak tertulis, antara lain:
- Kualitas audio visual yang baik
Reviewer layaknya menyajikan kualitas review yang baik, mudah dicerna oleh audience dan bisa menyampaikan pesan dari brand.
Kualitas gambar, audio dan video yang baik tentunya bisa didapatkan dari peralatan yang bagus (dan seringkali mahal). Lalu bagaimana dengan reviewer yang belum memiliki peralatan canggih dan terbaik?
Tentunya reviewer tetap akan memberikan review dengan kualitas baik memakai peralatan yang dimiliki.
- Gaya bahasa tidak lebay
Meskipun mungkin brand tidak mengharuskan memakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mereview produk dalam gaya bahasa sehari-hari boleh saja asalkan tidak lebay.
- Sopan
Sopan yang saya maksudkan bukan hanya dalam penampilan, namun juga menyampaikan review produk dengan kalimat yang baik.
- Tidak menjelekkan produk sejenis
Dalam mereview produk, ketika kita melihat produk A lebih bagus daripada produk B, alangkah baiknya untuk tidak menjelekkan.
Baca juga: Me Time dengan SHIFT MOISTURIZING SHOWER ESSENCE SET
Tentunya reviewer juga manusia biasa yang memiliki kekurangan, diharapkan brand pun dapat mengingatkan reviewer dengan cara yang baik pula.
Kalau teman-teman ada yang ingin menambahkan, silakan tulis di kolom komentar.
Ya ini lagi viral yang Eiger itu kan hehe
Iya hehehe
wah ketinggalan info saya, hihihi. tapi memang sebagai konten kreator atau blogger harus pandai dalam review produk ya, salah langkah bisa menjatuhkan brand itu sendiri
Setuju
Wah iya iya. Lagi booming . Meski ga ngikuti. Sebagai pengguna eiger. Sebenarnya gak ada salahnga ngasib review ya. Tapi tetap kudu ati2 nih di dumay
π
Oh ternyata ini ya awal mulanya. Tapi justru habis itu Eiger jadi booming lagi dong malahan :D
π
kasus eiger ini sengaja apa engga ya, bisa jadi biar mereka viral ya. hehe
Entah. Cuma kompetutornya langaung gercep
iya mbak langsung gercep para kompetitor marketingnya ya
sebenarnya emang lucu sih kasus kemarin, soalnya bukan hanya disurati. Beberapa youtuber lain sudah sejak dulu diberikan komentar kritikan dari ornag Eiger langsung. Jadi memang sebaiknya kalau mau review lihat-lihat dulu Brand-nya. Mereka ikhlas enggak direview hihi
π
ini sebabnya aku jarang ngereview, terkecuali dapet orderan nulis, kan udah jelas ranahnya, hihi..
Ooh
Jadi viral banget aku sempat ngikutin juga mba, terus berbondong-bondong brand bikin surat juga. Jadi peringatan kita harus lebih berhati-hati.
Setuju kakak
Oh ini toh yang dipermasalahin sampai banyak brand yang mengeluarkan surat terkait review dan viral di medsos.
Ya kalau mereview memang seharusnya tidak menjatuhkan produk atau brand lain.
Iya
yang penting kita harus hati-hati nih untuk me-review sebuah produk, semoga kejadian itu tidak terjadi lagi.
Aamiin
padahal ya itu udah brand terkenal sejak jaman kapan, tapi kok gitu sih yaa.
pelajaran buat kita semua juga nih tuk berhati-hati dalam mereview, gak semua brand punya hati besar mendengar review jujur yaa :D
Iya Kak. Padahal itu produknya beli sendiri dan reviewnya positif
Wah akhirnya nulis ini juga, akupun lagi nulis ini seputar review ynag lagi viral itu. Menurutku Kalau review produk organik sah sah aja ada positif negatif kan ga terikat sow, kecuali kita di endorse baru lah sesuai sow, akupun kalau endorsement suka nanya mau review apa, jujur apa yang positif aja..karena terikat kontrak, namun selama ini banyak yang minta ripiu jujur sih, jadi ga Ada beban kita ya.
Setuju!
Setuju banget. Untuk review organik akupun melakukan jujur. Kalau untuk pekerjaan baru menyesuaikan dengan apa yang mereka minta.
Iya