Inspirasi Pernikahan di Masa PPKM
Menikah adalah salah satu sunah yang ada dalam Islam. Niat baik ini akan lebih baik kalau dilaksanakan dengan baik, tentunya sudah direncanakan dengan baik sejak jauh-jauh hari. Begitu juga dengan kerabat saya yang beberapa waktu yang lalu menikah.
Tapi siapa sangka kalau bertepatan dengan Hari H, pemerintah malah memberlakukan aturan ketat untuk berkerumun. Pengalaman saya menghadiri pernikahan kerabat ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi yang lain.
Sebetulnya rencana pernikahan ini sudah sejak awal tahun, dan dipilihlah "hari baik"-nya. Tidak ada yang menyangka pemerintah akan memberlakukan PPKM dengan aturan yang sangat ketat.
Lamaran
Acara lamaran ini memang direncanakan sebagai acara keluarga saja, kedua belah pihak calon mempelai pria dan wanita. Ternyata Sang Calon ini berasal dari keluarga besar, sehingga yang hadir tidak cuma orang tua saja, namun juga kakak-kakak, adik, ipar-ipar dan keponakannya. Sedangkan dari pihak kami hanya satu mobil saja.
Kebetulan rumah orang tuanya ini cukup besar dengan halaman luas, mobil langsung masuk ke halaman, tidak di pinggir jalan, pagar ditutup rapat. Acaranya sendiri di dalam ruang keluarga, rumah bagian dalam.
Setelah lamaran diterima dan menentukan Hari H, kami makan bersama dengan cara prasmanan. Lega rasanya, tinggal membereskan administrasi ke KUA dan menanti hari pernikahan.
Ijab Kabul
Pada hari yang ditentukan, ternyata PPKM diperpanjang. Syarat tambahan untuk daftar menikah adalah surat vaksin. Petugas KUA juga memberikan beberapa aba-aba:
- Pelaksanaan ijab-kabul harus di rumah
- Yang hadir dalam pelaksanaan ijab-kabul paling banyak 10 orang, termasuk petugas KUA
- Harus menjaga protokol kesehatan
Pernikahan pun berlokasi di rumah Calon Pengantin Wanita. Kami datang memakai dua mobil, keluarga pengiring dan Sang Calon Pengantin, dia menyetir sendiri tanpa sopir.
Sesampainya di tempat acara, ternyata keluarga yang hadir di sana hanya beberapa orang saja, berada di dalam rumah. Kami dan petugas KUA serta beberapa orang teman Calon Pengantin menunggu di teras dengan bangku berjarak, tanpa tenda, tanpa mengundang tetangga. Di depan pagar rumah disediakan air galon dan cabun untuk cuci tangan, hand sanitizer spray, medical mask dan sarung tangan karet.
Kedua mempelai didandani full makeup lengkap dengan baju pengantin, namun tidak ada hiasan dinding dan pelaminan. Di ruang tamu hanya disediakan karpet dan meja lantai untuk tempat ijab-kabul.
Tidak ada kata sambutan atau upacara lainnya. Tanpa mengurangi rasa khidmat dan sakral, setelah semua siap langsung pelaksanaan ijab-kabul, alhamdulillah sah!
Hanya sekitar 30 menit, setelah itu dibagikan nasi kotak, lalu semua tamu pulang tanpa makan bersama.
Baca juga: Serum Unyu Auto Glowing
Kesimpulan
Beberapa kali menghadiri pernikahan teman, bahkan saudara dekat sekalipun, rasanya selalu riuh. Dan di masa PPKM seperti sekarang sepertinya aturan ketat ini malah menyederhanakan keriuhan tanpa mengurangi kesakralan sebuah pernikahan.
Setelah masa PPKM ini kelar, dan bahkan saat pandemik ini musnah, kiranya pernikahan seperti ini bisa diterapkan oleh para calon pengantin, tentu akan lebih baik, IMO. Namun ya kembali lagi ke pertimbangan keluarga masing-masing tentunya.
Klo ada pernikahan pas ppkm, jadi lebih sederhana memang ya..
Betul kak, jadi mirip pengajian biasa
Tapi memang harusnya nikah itu nggak usah mewah2 deh, hihi.. PPKM membawa berkah
Setuju!
Saya malah merasa, acara pernikahan yang digelar di masa PPKM jadi terasa lebih khidmat dan dekat, walau hanya secara sederhana saja. Kelak akan jadi pengalaman berkesan bagi kedua mempelai.
Nah
Saya ngalamin pas nikahan adik kandung saya kayak gini juga kak, cuma bedanya ada pelaminan minimalis lah didalam ruangan. Lebih khidmat dan intimate menurutku. Dan tentunya budgetnya jadi lebih efisien, bisa dipakai untuk kebutuhan pasca menikah.
Wow. Semoga adiknya sakinah selalu ya kak
Tapi nggak dipungkiri setiap orang punya preferensi event pernikahannya masing2. Kadang yg pingin meriah juga ada, karena kolega, rekan, dan teman2nya banyak. Ingin silaturahmi bersama.
Yang paling penting harus sesuai kemampuan wkwkwk soalnya kadang ada gengsi juga.
Makanya menikah pas ppkm juga ada sisi positifnya. Karena mau gamau hrs digelar minimalis terbatas ;) jadi ga mubazir dan sesuai kemampua aja jadinya.
Betul. Setuju!
adikku juga menikah setahun yang lalu mbak, saat musim corona ini. awalnya kami juga khawatir. sebab pemerintah baru saja melakukan lockdownkan?
tapi hikmahnya memang jadinya jauh lebih sederhana tanpa mengurangi kesakralan pernikahan. aku melihat dekorasi danperayaan yang minimalis membuat pernikahannya jadi khitmat.
beberapa teman juga pakai zoom dan ig live untuk menyiarkan walimahtul ursy nya bebrapa kali aku mengikuti acara teman yang nikah di masa pandemi ini
Wow selain simple juga kreatif ya!
Konsep pernikahan pandemi ini sebenarnya wedding dream aku lho. Terasa sederhana, khidmat dan intimate. Tapi sayangnya 3 tahun lalu kondisi normal, orang tua kurang setuju. Ya sudah ikut kata orang tua aja.
Iya kak. Kebahagiaan ortu kan kebahagiaan kita juga.
dalam kondisi begini memang udah sepantasnya jangan memaksakan ya, kak
Iyupz
Bulan kemarin saudara suami nikah nggak rame rame sih alhamdulillah tapi ada panggung buat nyanyi sebelum masa PPKM
Iya saudara saya yg lain juga nikahnya oktober lalu masih bisa rame2
Malah jadi hemat ya? Aku dulu malah punya cita2 nikahnya gitu aja, akad terus antar nasi kotakan aja. Apalah daya si emak malah bikin resepsi... wkwk.
Kemarin waktu sepupu nikah pas pandemi, pas udah agak longgar, jadi masih ada tamu, maksimal 100 orang aja. Jadi masih kelihatan ramai.
Betul. Kadang kita memang gabisa menolak keingina ortu
tenyata salah satu syarat nikah saat pandemic gini sekarang wajib ada surat vaksin ya, wah makin berbondong orang buat vaksin niy kayaknya
hehehe iya kak
Nah iya, mulai biasakan terbiasa pernikahan tanpa resepsi... biar tabungannya buat hidup mempelai aja, meski orangtua yang biayain.
Luar biasa... selamat ya kak atas pernikahannya, semoga menjadi keluarga yg saling melengkapi dan bisa saling memberikan kebahagiaan.
Walaupun aku blm menikah tapi setuju sih bahwa pernikahan cukup sederhana saja, tapi ya tergantung masing masing orang jga deng. Kalau aku sendiri punya impian untuk menikah dengan cara sederhana yg bisa menyalurkan kesenangan (amiiin) btw selamat sekali lagi kak atas pernikahannya
Trims atas doanya. Aamiin...
Btw yg nikah ini saudaraku. Saya mah sudah berabad2 yg lalu π
agak sedih ya menikah dimasa PPKM, tapi yang namanya jodoh ya ga bisa di ntar ntar. meski sederhana tapi gak mengurangi khidmatnya. aku juga pernah mengunjungi pernikahan sahabat kemarin, dan iya yang datang hanya keluarga dan teman dekat. makan pun di bekel alias dibawa pulang, gak bisa stay lama - lama disana
Iya. Memang jadi kurang bisa berbagi bahagia dg teman2 tapi tetap sakral
masa PPKM ini menikah di KUA dan resepsi online spertinya jadi pemandangan yang umum ya mbak
Iya. Gak kepikiran kalau pas normal
Sebelah rumah ponakan suami juga nikah pas pandemi, cepet singkat dan nggak banyak yang datang diundang tapi pas pada nyumbang juga tertata. Perjuangan nikah di PPKM ini bisa jadi cerita panjang seumur hidup bagi pasangan ya mba
Iya kak, kondangan online juga bisa kado online. hehehe