Pengalaman Khitan Anak: Persiapan hingga Perawatan Pasca Khitan
Khitan, atau sunat, merupakan tradisi yang biasanya dilakukan pada anak laki-laki Muslim sebelum mereka mencapai masa pubertas. Namun, khitan juga sering dilakukan oleh non-Muslim dengan alasan kesehatan, dan bisa dilakukan di berbagai usia. Jauh sebelum menikah, saya pernah mendampingi dua keponakan yang menjalani khitan.
Keponakan pertama dikhitan di rumah sakit dengan metode bedah konvensional. Saya menunggu di luar Poli Bedah, tanpa ada momen dramatis. Namun, pengalaman berbeda terjadi ketika keponakan kedua dikhitan di klinik menggunakan metode "laser". Suara tangisnya terdengar dari luar, membuat saya tak tega, akhirnya saya memilih menunggu di warteg terdekat sambil makan bersama Arina.
Setelah menikah, alhamdulillah kami dikaruniai anak pertama perempuan, dan lima tahun kemudian, lahirlah si Bontot, seorang laki-laki. Sebagai orang tua, saya sadar bahwa suatu hari nanti, ia juga harus dikhitan. Saya pun sempat bertanya kepada suami tentang pengalamannya saat khitan dulu, tapi jawabannya singkat: dia lupa.
Saya lalu bertanya ke keponakan kedua tentang pengalamannya, dan ia bercerita bahwa rasa sakit yang dialami sangat luar biasa. Mendengar itu, saya pun langsung merasa cemas. Namun, kami sadar bahwa khitan adalah kewajiban yang harus dijalani.
Persiapan Khitan
Sejak jauh-jauh hari, kami sudah mulai memberi pemahaman kepada Si Bontot bahwa khitan adalah proses membuang kulit yang bisa menampung kotoran sisa pipis. Kami menjelaskan bahwa ini penting agar alat kelaminnya lebih bersih dan sehat, serta bisa melakukan ibadah shalat dengan lebih suci.
Oya, tepat sebelum berangkat ke klinik, anak wajib mandi dulu yang bersih dan diusahakan tidak terlalu aktif agar tidak banyak berkeringat dan meninggalkan bau.
Pendaftaran Khitan
Kami memilih untuk mendaftarkan si Bontot di Klinik Lanaya melalui WhatsApp. Prosesnya sangat mudah, hanya perlu mengisi data anak dan mengirimkan foto kondisinya. Setelah pemeriksaan awal oleh dokter yang memastikan bahwa Si Bontot bisa dikhitan, kami dihubungi untuk menentukan jadwal.
Pelaksanaan Khitan
Pada hari yang telah ditentukan, Si Bontot tampak sangat bersemangat. Klinik Lanaya hanya berjarak 15 menit dari rumah Mamah saya, jadi kami memutuskan untuk pergi dengan motor. Walaupun si Bontot terlihat tenang, saya dan suami justru sangat gugup.
Sesampainya di klinik, saya kembali mengisi formulir pendaftaran dan ada sesi foto untuk Si Bontot. Kami bertemu dengan dua dokter, yaitu dokter Sidik dan dokter Ferdy, yang menjelaskan metode khitan "thermocauter" yang akan digunakan, serta perawatan pasca khitan.
Metode thermocauter dikenal cepat dan minim perdarahan, sehingga prosesnya relatif nyaman bagi anak-anak.
Proses Khitan
Di ruang tindakan, Si Bontot masih ceria, bermain game di ponselnya saat dibaringkan. Namun, ketika dokter mulai menyuntikkan obat bius, ia mulai berteriak dan hampir menepis tangan dokter. Saya segera memegangi tangan dan kepalanya agar ia tidak berontak.
Tidak lama kemudian, Si Bontot kembali tenang. Dokter Sidik dan tim sangat mahir dalam menenangkan pasien anak dengan bercanda dan mengajak ngobrol, sementara proses tetap berjalan. Meskipun begitu, saya sempat merasa tegang ketika mencium bau gosong dari alat yang digunakan.
Sekitar 30 menit kemudian, proses khitan selesai. Si Bontot langsung dipakaikan celana khitan, meskipun ia tampak kesal dan tidak mau salim dengan dokter.
Setelah prosedur selesai, si Bontot diberi bingkisan berupa obat pereda nyeri, anti radang, kasa, dan semprotan antiseptik. Selain itu, ada juga makanan, mainan, dan sertifikat khitan. Menurut dokter, ia bisa pulang dengan motor seperti biasa.
Perawatan Pasca Khitan
Dokter memberikan petunjuk tentang cara merawat Si Bontot setelah khitan, terutama dengan metode thermocauter. Berikut langkah-langkah perawatannya:
- Minum obat secara teratur untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan
- Setelah buang air kecil atau besar, bersihkan area penis dengan kasa yang dicelupkan ke air hangat, lalu semprotkan antiseptik dan keringkan kembali dengan kasa.
- Bersihkan luka minimal 3 kali sehari, termasuk jika ada bekas luka yang sudah mengering
- Selalu gunakan celana khitan sampai luka benar-benar sembuh
- Konsultasi via chat pada hari ketiga, ketujuh, kesepuluh, dan keempat belas pasca khitan
Kondisi Pasca Khitan
Menurut dokter, biasanya luka khitan akan mulai kering pada hari ketiga, namun setiap anak bisa berbeda-beda. Mungkin akan terjadi pembengkakan atau keluarnya cairan bening, yang dianggap normal.
Berikut perkembangan kondisi si Bontot setelah khitan:
- Hari pertama: terlihat lemas dan lebih banyak berbaring di kasur
- Hari kedua: mulai sedikit aktif, tapi masih berjalan dengan hati-hati
- Hari ketiga: sudah lebih aktif, bahkan kadang lupa untuk tidak tidur tengkurap.
- Hari keempat: sudah mulai mandi dan berendam dengan air.
- Hari ketujuh: ingin melepaskan celana khitannya, namun masih sedikit tantrum karena terasa sakit
- Hari kedelapan: mulai mau memakai celana biasa setelah dibujuk
- Hari kesembilan: Si Bontot sudah kembali bersekolah seperti biasa
Baca juga: 4 Macam Benda yang Boleh Dibawa dari Hotel
Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa khitan adalah proses yang penting dan perlu dilakukan dengan persiapan yang matang, baik dari segi fisik maupun mental. Meskipun ada rasa sakit yang dialami anak, dengan metode dan perawatan yang tepat, proses khitan bisa berjalan lancar dan cepat sembuh.
Last but not least, kami haturkan terimakasih kepada dokter Sidik, dokter Ferdy dan tim dari Klinik Lanaya.
Bagaimana dengan pengalaman teman-teman? Silakan bagikan di kolom komentar.
Katanya kebanyakan memang seperti itu, anak yang akan dikhitan biasanya sebenarnya siap dan tidak apa-apa, tapi malah justeru ortunya yang deg-degan yah, kak? :D
Jadi bukan cuma saya ternyata
Wahh selamat dengan bentuk yg baru ya, hehehe. Tapi perlu sih disunat biar bersih dari bakteri, heeh
Newsartstory
Trims kk
Khitan dulu dan sekarang udah beda ya. Teknologi udah lebih berkembang, jadi metode dan alat untuk khitan lebih disesuaikan untuk kenyamanan anak.
Betul banget kk
Subhanallah sekali pokoknya pengalaman khitan ini. Apalagi kalau ada tambahan walimatul khitan. Lumayan repotnya dobel sih. Kecuali ada bala bantuan yang banyak, misalnya disokong keluarga besar dan tetangga, khususnya tenaga ya. hehe
Wah bener nih
Konsultasi dan check setelahnya itu penting banget kan ya Mom? Tapi ternyata lumayan cepat juga ya recovery-nya cuma sampai 9 hari. Memang kalau ditangani dengan tepat, pasti bakal cepet pemulihannya ya.
Iya kak
Ikut deg-degan bacanya mba. Aku sebagai perempuan juga gak bisa bayangin gimana rasanya dikhitan. Malah ada yang dikhitan ya pas bayi kayak kasian banget gak sih.
Hehehe
kalo masih jadi anak sih mikirnya anak doang yang deg"an tapi sejatinya orang tua pun juga merasa demikian
Iya kak, nervous parah
Jadi ingat cerita khitan bontot nya kakakku. Dia hanya mau dikhitan di RS tempat ibunya kerja, dan memilih sendiri petugas khitannya dari Om-om anak buah ibunya yg memang sudah bestian dgnya..hehe...
Woalah... Keren banget
Waah sekarang bisa daftar via WA yak. Memudahkan sekali. Zaman aku dulu harus datang ke dokternya dulu. Kita sbg ortu pun hrs pilih hari yang pas utk khitan. Namanya org Jawa yak. Hrs ada itung2annya. Abis itu ntar lihat jadwal dokter. Kalo beliau nggak bisa ya hrs cari dokter lainnya di hari tsb yg bs.
Untung aja proses khitan skrg bnyk yg modern. Ga merasakan sakit dan ga lama prosesnya. Kadang malah ada yg sehari udh bs jalan2 tuh anaknya. Aku dulu sampe sminggu baru bs sembuh total. Haha.
Sepertinya pemulihan tergantung kondisi fisik anak juga, Kak
alhamdulillah untungnya makin ke sini, sunat makin ga bikin sakit ya. lumayan lah bantu menurunkan kekhawatiran
Iya kak, teknologin sudah makin memudahkan manusia, termasuk bidang kedokteran
Pengalaman khitannya bikin gue kebayang, pasti deg-degan banget ya meski anak terlihat tenang. Penting banget nih persiapan mental juga.
Pengalaman Kk bagaimana?
Wah, seru banget! Jadi tahu deh cara perawatan setelah khitan. Jadi lebih tenang kalau nanti anak harus dikhitan.
Semoga anaknya segera dikhitan
Klo ada teman yang sudah mengkhitankan anaknya, aku ikut senang sekaligus deg deg an
Maklum, g punya anak laki-laki, bayanginnya uda ikutan deg deg an
Hehe
Alhamdulillah, Kak
Belum nikah dan punya anak tapi punya keponakan cowok. Khitan sekaran teknologi sudah lebih baik. Beberapa keponakan khitan di rumah sakit.
Wow! Trims sharing-nya Kak
Khitan ini memang salah satu milestone untuk anak laki-laki yang harus dilewati ya. Alhamdulillah sudah selesai ya Mbak prosesnya. Saya baru tahu metode thermocauter ini. Tahunya dulu hanya metode klem dan laser yang sering saya dengar.
Katanya ini istilah awamnya "laser"
Jadi inget saat anakku dlu mau khitan smalaman aku gk tidur mikirin besok gimna2nya takut anakku rewel nangis terus padahal pas hari H anaknya sntai aja
waduuuh, jadi ternyata jadi ibunya malah lebih nervous, gak cuma saya
Kalo punya anak lanang, salah satu yg mesti diperhatikan ya masalah khitan ini. Untung zaman now udah banyak teknologi yg gak bikin sakit dan cepat.
Betul sekali kakak
Ponakan daku pasca khitan nangis. Cuma dia masih mau salim dokternya hehe. Akhirnya buat nenangin doi, daku bujuk es krim, lumayan gak nangis lagiπ
waah, anaknya pinter ya
Anakku beberapa bulan lalu juga khitan akhirnya mba. Aku memang sengaja hrs dia yg mau, supaya prosesnya ga banyak drama. Awalnya dia memang takut, tapi ntah kenapa suatu saat bilang mau, walaupun pake embel2 minta beli ini itu π
Gapapa lah. Aku sanggup untuk, mumpung anaknya mau. Akhirnya sunat di safubot, yg cabangnya banyak.
Eh beneran cepet, dan ga sakit kata adek. Palingan pas obat bius habis, mulai merengek. Tp diksh obat lagi, anteng anaknya. Pemulihan juga cepet.
Beda ama sunat zaman dulu kan π.. Prasaan adik cowokku dulu drama banget abis sunat π
Wow! Selamat ya Dedek Ganteng! Moga jadi anak sholeh & pintar.
Trims sharing-nya Kak π€