8 Efek Anemia pada Remaja Putri

Tahukah kamu kalau masa remaja adalah usia yang rentan anemia bagi perempuan? Anemia pada remaja putri adalah kondisi yang cukup umum terjadi, terutama akibat kekurangan zat besi karena menstruasi, pola makan yang tidak seimbang, atau pertumbuhan yang pesat. Anemia sering dianggap sepele atau bahkan tidak disadaei, padahal jika tidak ditangani, anemia dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. 


Penurunan konsentrasi dan prestasi akademik

Kekurangan zat besi dapat mengurangi suplai oksigen ke otak, yang menyebabkan sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan berkurangnya kemampuan belajar. Hal ini dapat berdampak pada prestasi di sekolah. 

 

Kelelahan dan lemas berlebihan

Remaja dengan anemia sering merasa cepat lelah, lemas, dan kurang energi meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Hal ini bisa menghambat aktivitas sehari-hari seperti olahraga dan kegiatan sosial.


Kulit pucat dan rambut rontok

Anemia dapat menyebabkan kulit tampak lebih pucat, bibir kering, dan rambut menjadi rapuh serta mudah rontok karena kurangnya suplai oksigen ke jaringan tubuh.

Gangguan siklus menstruasi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, volume darah yang sedikit atau justru lebih banyak dari biasanya, serta memperburuk gejala PMS (Pre-Menstrual Syndrome). 


Sistem kekebalan tubuh melemah

Anemia dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti flu dan infeksi lainnya karena sel darah merah tidak mampu membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh. 

Sesak napas dan jantung berdebar

Dalam kondisi anemia yang lebih parah, tubuh akan berusaha keras untuk mendistribusikan oksigen, menyebabkan gejala seperti jantung berdebar, sesak napas, hingga pusing saat berdiri atau beraktivitas.


Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Pada masa remaja yang merupakan periode pertumbuhan pesat, anemia dapat menghambat perkembangan fisik dan mental, menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah dan sulit mencapai potensi pertumbuhan maksimal.


Gangguan emosional dan mood swing

Anemia juga bisa berdampak pada kesehatan mental, seperti mudah marah, merasa cemas, atau mengalami mood swing karena tubuh merasa tidak bertenaga secara terus-menerus. 

Pencegahan dan solusi

Untuk mencegah anemia, remaja putri perlu mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti:
  • Daging merah, hati ayam, ikan
  • Sayuran hijau (bayam, kangkung, brokoli)
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Telur dan susu
  • Buah kaya vitamin C (jeruk, stroberi) untuk membantu penyerapan zat besi
Selain itu, jika diperlukan, suplementasi zat besi sesuai anjuran dokter juga bisa membantu memenuhi kebutuhan harian. 


Faktor sosial budaya

Beberapa faktor yang menyebabkan remaja putri mengalami kekurangan gizi hingga berujung pada anemia antara lain:
  • Budaya patriarki: dalam beberapa lingkungan, anak laki-laki masih lebih diutamakan dalam berbagai aspek, termasuk pemenuhan gizi, sehingga remaja putri lebih rentan mengalami kekurangan zat gizi penting
  • Mitos seputar makanan: beredar anggapan bahwa makanan tertentu dapat menyebabkan masalah pada area kewanitaan, seperti "becek," sehingga remaja putri cenderung menghindari makanan yang sebenarnya bernutrisi 
  • Pola makan tidak seimbang: banyak remaja putri lebih menyukai makanan kekinian yang minim kandungan gizi, seperti seblak, tanpa diimbangi dengan konsumsi sayuran hijau dan sumber zat gizi lainnya, yang dapat menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lainnya 


Anemia pada remaja putri bisa berdampak serius pada kesehatan dan aktivitas harian jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan sehat, rutin memeriksakan kadar hemoglobin, dan menerapkan gaya hidup aktif untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url